Adblock Detected

Like this blog? Keep us running by whitelisting this blog in your ad blocker

This is how to whitelisting this blog in your ad blocker

Thank you

×

Apa Itu Chromium? Inilah Perbedaannya Dengan Google Chrome!


Di era yang serba digital dan cepat ini, Google Chrome merupakan salah satu browser yang paling digemari oleh banyak orang di dunia ini. Namun, ada satu produk Google yang bernama Chromium dan tools ini masih asing terdengar oleh banyak orang.
Maka dari itu, melalui artikel ini Jaka akan memberitahu kamu apa itu Chromium, dan apa sih perbedaannya dengan Google Chrome sendiri. Sebab, sebagian dari kamu pasti suka mengatakan kalau Chromium itu sejenis virus atau malware.

Apa Itu Chromium? Inilah Perbedaannya Dengan Google Chrome!

Buat kamu yang gak tahu apa itu Chromium, di sini Jaka jelaskan bahwa Chromium itu bukanlah sebuah virus, malware atau sejenisnya. Chromium adalah jenis open-source web browser yang dikembangkan dan dikelola oleh The Chromium Project. Nah, kalau mau lihat perbedaannya, ada di bawah ya.

Update Otomatis

Untuk memperbarui Chrome, maka software itu menggunakan GoogleUpdate di Windows agar browser ini selalu mendapatkan versi terbarunya secara otomatis. Sedangkan, itu tidak bisa dilakukan pada Chromium. Di beberapa distribusi Linux, update itu dbuat dalam paket tertentu.

Laporan Kerusakan dan Statistik Penggunaan

Tidak seperti Chromium, Google sudah menambahkan fitur untuk laporan kerusakan dan statistik penggunaan pada Chrome dengan mengirimkan data ke server Google. Fitur ini menyangkut data umum seperti informasi perangkat, sistem operasi, pengaturan Chrome, kunjungan web yang punya malware, dan lain sebagainya.

Chrome Web Store

Kalau kamu menggunakan Chrome, Google sudah menyediakan Chrome Web Store yang berfungsi untuk menambahkan ekstensi yang mempermudah kamu menjelajahi dunia maya. Sayangnya, Chromium tidak memiliki fasilitas seperti ini.

Dukungan Media Codec

HTML5 untuk audio/video di Chromium hanya memiliki dukungan terbatas, antara lain Theora, Vorbis, WebM, VPM, dan lain sebagainya. Namun, jika menggunakan Chrome, browser ini sudah mendukung codec seperti AAC, MP3, dan H.264.

Dukungan Sandbox

Baik Google Chrome dan Chromium itu sudah mempunyai dukungan Sandbox. Itu sudah secara otomatis aktif saat penginstalan Google Chrome. Tapi untuk Chromium, untuk beberapa distribusi Linux, kamu bisa menon-aktifkannya lho.

Adobe Flash Plugin

Memang sih, Adobe Flash Plugin itu sudah mau dihapus dari versi HTML5 terbaru. Namun, Google Chrome sudah mendukung sebuah versi Pepper API dari Adobe Flash yang mana didapatkan secara langsung. dari update terbarunya. Sayangnya, Chromium tidak mendapatkan akses ini.

Kesimpulan

Jadi mana yang lebih nyaman digunakan? Cukup sulit menentukan mana yang enak digunakan antara browser open-source Chromium dan Google Chrome yang kaya akan fitur. Untuk Windows dan MacOS, lebih baik kamu pilih Google Chrome brader, sebab Chromium itu gak stabil.
Kalau untuk Linux, sangat direkomendasikan kalau kamu pakai Chromium, tapi inget ya gak bisa update otomatis dan media-codec miliknya terbatas.
Sumber : https://jalantikus.com/tips/perbedaan-chromium-dan-google-chrome/
Previous
Next Post »
Thanks for your comment